Belajar Dan Berbagi Informasi Dunia Pelayaran

3 Cara Pemadam Kebakaran Di Atas Kapal

3 Cara Pemadam Kebakaran Di Atas Kapal, Tidak Menutup kemungkinan terjadi kecelakaan di atas kapal yang disebabkan oleh api. Hal ini memang sangat tidak diinginkan oleh semua pekerja baik di pabrik maupun di atas kapal. Maka dari itu setiap Pelaut Indonesia diharuskan memiliki sertifikat AFF ( Advance Fire Fighting ) agar tau tentang cara dan Prosedur Memadamkan Kebakaran diatas kapal serta mengetahui jenis jenis alat pemadam kebakaran. 

Sesuatu yang besar diawali dari yang kecil, begitu juga seperti api, Api yang besar ditimbulkan dari sepercik api kecil namun cepat sekali menyebar dengan adanya media yang mendukung timbulnya kebakaran tersebut. Segitia api yaitu Heat, Fuel dan Oxygen yang bersatu dan seimbang akan menimbulkan kebakaran hingga membahayakan para pekerja juga sangat merugikan perusahaan apabila hal ini terjadi dan tidak segera di tanggulangi. Maka dari itu sebagai Pelaut Harus tau Cara Pemadam Kebakaran Di Atas Kapal agar selalu siap apabila terjadi sewaktu waktu.

Segitiga Api

Tindakan awal Cara Pemadam Kebakaran Di Atas Kapal harus dilakukan dengan cepat dan tepat, karena keterlambatan atau kesalahan bertindak dapat mengakibatkan kegagalan fatal. Untuk dapat bertindak dengan cepat dan tepat diperlukan pengetahuan tentang cara-cara pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran yang memadai.


Baca : Penyebab Terjadinya Kebakaran

Sijil Kebakaran Diatas Kapal


Sijil kebakaran adalah suatu daftar yang berisi tugas masing-masing individu dikapal, apabila terjadi kebakaran. Pemadaman kebakaran dikapal harus dilaksanakan secara kerja sama (Team work), maka untuk dapat dilaksanakan dengan baik harus dilakukan latihan kebakaran secara rutin. membiasakan dan membuat awak kapal menjadi profesional, tangguh dan sigap dalam melaksanakan tugasnya masing masing diatas kapal dalam mengatasi situasi kebakaran.

Jenis dan Macam Alat Pemadam Kebakaran


Berdasarkan bahan yang terbakar maka api dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain :


1. Api kelas A, yang terbakar bahan padat
2. Api kelas B, yang terbakar bahan cair/gas
3. Api kelas C, yang terbakar melibatkan arus listrik
4. Api kelas D, bahan yang terbakar logam


Klasifikasi jenis kebakaran tersebut diatas terbentuk sesudah tahun 1970, sebelumnya hanya kelas A, B, C.

3 Cara Pemadam Kebakaran Di Atas Kapal


Terdapat 3 (tiga) cara untuk mengatasi/memadamkan kebakaran :

  1. Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkan atau menjauhkan bahan / benda-benda yang dapat terbakar
  2. Cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran dengan menurunkan panas atau suhu. Bahan airlah yang paling dominan digunakan dalam menurunkan panas dengan jalan menyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api.
  3. Cara Isolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakaran dengan mengurangi kadar / prosentase O2 pada benda-benda yang terbakar.
Bahan Pemadam Kebakaran


Bahan peadam kebakaran yang banyak dijumpai dan dipakai pada saat ini antara lain :


1. Bahan pemadam Air
2. Bahan pemadam Busa (Foam)
3. Bahan pemadam Gas CO2
4. Bahan pemadam powder kering (Dry chemical)
5. Bahan pemadam Gas Halon (BCF)

Bahan pemadam Air

  1. Bahan pemadam air mudah didapat, harga murah, dapat digunakan dalam jumlah yang tak terbatas bahkan tidak perlu beli/gratis.
  2. Air disamping menurunkan panas/suhu (mendinginkan) dapat pula menahan/menolak dan mengusir masuknya oksigen apabila dikabutkan.
  3. Pada saat ini bahan pemadam kebakaran air banyak digunakan dengan sistim/bentuk kabut (Fog), karena mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pancaran air antara lain :
  • Mempunyai kemampuan menyerap panas (pendingainan ) lebih besar. 1 liter air yang dipancarkan dapat menyerap panas 30 kcal, sedangkan bila dikabutkan 1 liter air dapat menjadi uap sebanyak 1.600 lt dan akan menyerap panas sampai 300 kcal.
  • Peyemprotan nozzel lebih mudah dikendalikan, dengan mengatur nozzel pancaran dapat dikendalikan bahkan sistim kabut (fog)
  • Menghasilkanudara segar
  • Dapat digunakan pada kebakaran minyak (Zat cair)
Keuntungan Pemadam Kebakaran Dengan Air:


1. sebagai media pendingin yang baik
2. mudah didapat dan besar jumlahnya
3. biaya eksploitasi rendah


Kerugian Pemadam Kebakaran Dengan Air : 


1. menghantar listrik
2. dikapal dapat mengganggu keseimbangan (stabilitas)
3. dapat merusak barang-barang berharga tertentu seperti alat-alat elektronik
4. menambah panas apabila terkena karbit kopra mentah, atau bahan-bahan kimia tertentu

Bahan pemadam Kebakaran Busa (Foam extinguisher )

Bahan pemadam busa efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B (minyak, solar dan cairnya), untuk memadamkan kebakaran benda padat (Kelas A) kurang baik Seperti diketahui bahwa pemadam kebakaran dengan bahan busa adalah dengan cara isolasi yaitu mencegah masuknya udara dalam proses kebakaran (api), dengan menutup/menyelimuti permukaan benda yang terbakar sehingga api tidak mengalir.


Menurut proses pembuatannya terdapat dua jenis busa yaitu :
a. Busa kimia ( Chemis )
b. Busa mekanis


Busa kurang sesuai untuk disemprotkan pada permukaan cairan yang mudah bercampur dengan air (Alkohol, spirtus) karena busa mudah larut dalam air

Bahan Pemadam Kebakaran Gas CO2


Bahan pemadam kebakaran CO2 atau karbon dioksida berupa gas dan dapat digunakan untuk memadamkan segala jenis kebakaran terutama kelas C. 


Dengan menghembuskan gas CO2 akan dapat mengusir dan mengurangi prosentase oksigen (O2) yang ada diudara sampai 12 % - 15 % Gas CO2 ini lebih berat dari pada udara dan seperti gas-gas lain tidak menghantar listrik, tidak berbau dan tidak meninggalkan bekas/bersih.

Bahan pemadaman Kebakaran Tepung (powder) kimia kering (dry chemical)
  1. Dry chemical dapat digunakan untuk semua jenis kebakaran,
  2. Tidak berbahaya bagi manusia / binatang karena tidak beracun,
  3. Bahan dry chemical disebut sebagai bahan pemadam kebakaran yang berfungsi ganda (multi purpose extinguisher),
  4. Tidak menghantar listrik,
  5. Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga dapat mengikat gas-gas lain yang membahayakan,
  6. Dapat menurunkan suhu,
  7. Mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat,
Cara penggunaanya dry chemical hampir sama dengan gas CO2 yaitu
sebagai berikut :


1. Pertama harus diperhatikan adanya/arah angin, jika angin bertiup terlalu kuat maka penggunaa dry chemical ini tidak efisien,
2. Arahkan pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapat terbentuk semacam awan/asap untuk menutup nyala api tersebut

Alat Alat Pemadam Kebakaran Diatas Kapal



Agar penggunaan bahan-bahan pemadam kebakaran benar-benar mencapai sasaran dengan tepat, cepat, aman dan ekonomis, maka perlu diciptakan berbagai macam-macam peralatan pemadam kebakaran baik yang berupa instalasi maupun tabung-tabung dalam berbagai ukuran.


Instalasi Pemadam Kebakaran


Instalasi ini dipasang pada bangunan atau ruangan-ruangan tertentu seperti di Hotel-hotel besar, perkantoran, gudang, pabrik juga pada kapal - kapal. 


Instalasi pompa pemadam kebakaran tetap

Bahan pemadam yang digunakan adalah air yang diisap dengan pompa dari laut, sungai, sumur, kolam maupun tangki air, dialirkan melalui pipa serta menyemprotkan melalui selang dan pipa penyemprot (Nozzle)

Pipa Penyemprot ( Nozzle )

Pipa penyemprot pada saat ini ada 2 macam yaitu yang pertama disebut nozzle tunggal, sedangkan macam yang lain disebut nozzle serba guna (all purpose nozzle) dapat berfungsi untuk memancarkan dan mengabutkan air serta dapa menahan keluarnya air.

Instalasi CO2


Bahan pemadam kebakaran gas CO2 adalah bahan pemadam yang sangat efektif untuk memadamkan api kelas C, namun dapat juga digunakan untuk kelas A maupun kelas B.


Portable Fire Extinguisher

( Alat-alat pemadam kebakaran jinjingan )
Syarat-syarat :
  • Isi yang dapat dijinjing antara 9 liter (2 galon) sampai dengan 13,5 liter( 3 galon ) dan warnanya harus merah,
  • Diperiksa/diuji secara teratur
  • Dipergunakan pada ruangan tertentu dan ditempatkan pada ruangan itu
Ketentuan-ketentuan :
  1. Larutannya tak boleh mengendap atau menjadi kristal atau cepat beku
  2. Dilarang merusak tabung atau alat-alat lain
  3. Terpasang petunjuk cara pemakaiannya pada setiap alat pemadam kebakaran
  4. Bahan isinya mudah didapat dengan harga yang murah
  5. Botol/Tabung harus tahan tekanan dalam
Botol pemadam Kebakaran Acid
Alat ini dinamakan pemadam kebakaran basah, karena pada saat disemprotkan yang keluar adalah air, dengan demikian cocok digunakan untuk memadamkan kebakaran type C.

Botol pemadam Kebakaran Busa ( foam)
Alat Botol pemadam kebakaran ini dapat menghasilkan busa pemadam sebanyak kurang lebih 10 x dari isi botol api tersebut dan disertai gas dengan tekanan, sehingga busa dapat dipancarkan keluar melalui nozzle pada waktu memadamkan kebakaran. Lihat gambar isi dari botol kabakaran busa (foam) dibawah ini.

Botol Pemadam Kebakaran Gas Asam Arang

Alat ini terdiri dari botol baja yang kuat tahan tekanan, berisi zat asam arang (CO2) dengan tekanan tinggi (kurang lebih 150 atm). Jika gas asam arang keluar dari tabung melalui corong sebagian dari zat asam arang membeku (salju) dengan cepat sekali sehingga suhunya akan turun sampai – 700C. Berat zat asam arang (CO2) pada alat ini + 7 kg. Biasanya pada botol tercantum ketentuan berat pada saat kosong dan berat pada saat isi penuh.

Cara pemakaiannya :
  1. Terlebih dahulu cabut pen pengunci kemudian tekanlah hendel kebawah,
  2. Keluarlah CO2 melalui pipa penyalur dan corong berupa salju diarahkan ketempat kebakaran,
  3. Jika hendak ditutup lagi lepaskanlah handelnya dan dengan sendirinya gaya dari pegas (per) menekan katup maka tertutuplah katup penutupnya.
  4. Botol pemadam kebakaran powder kering (dry chemical)
  5. Alat ini terdiri dari botol baja yang kuat dan berisi powder kimia pemadam (dry chemical) / CO2 dengan tekanan tinggi.
  6. Bila alat penutup botol gas CO2 dibuka maka gas itu dengan tekanan yang kuat mengalir masuk kedalam botol yang berisi powder,
  7. Kemudian menekan powder dan keluar disemprotkan kearah tempat kebakaran.
Botol Pemadam Kebakaran B.C.F

BCF (Bromocloro Difluormethane) adalah salah satu jenis dari gas Halon (Halon 1211). Prinsip pemadamannya adalah sama dengan gas CO2 atau dry chemical, yaitu dengan cara mengisolasi kebakaran. Dan paling baik untuk memadamkan kebakaran dialat-alat permesinan/lstrik Bahan BCF adalah gas Halon yang tidak berbahaya, tidak merupakan peralatan dan tidak mengalirkan listrik.

Perhatian :
Pada setiap penggunaan alat-alat pemaadam kebakaran harus diperhatikan :
1. Petunjuk pemakaiannya,
2. Klasifikasi kebakaran yang cocok dengan alat pemadam tersebut

Menggunakan alat-alat pelindung pernapasan dan baju tahan api Alat-alat ini digunakan terutama pada kebakaran yang terjadi di kapal kapal, gedung, ruangan-ruangan dimana pemadam banyak menghadapi asap dan berbagai macam gas yang tidak dikenal, kurangnya prosentase oksigen yang dapat membahayakan sehingga perlu menggunakan alat alat yang menjaga pernapasan. 

Alat ini diperlukan latihan dalam cara menggunakannya. Macam dan jenis alat bantu pernapasan yang digunakan sesuai situasi dan kondisi tempat terjadinya kebakaran antara lain :

1. Alat bantu pelindung pernapasan penyaring (Filter masker) Terdiri dari topeng yang dihubungkan dengan alat penyaring udara (filter). Tabung alat penyaring berisikan arang yang diaktifkan yang
dapat mengikat gas-gas racun, dan menahan asap masuk dengankonsentrasi yang kecil.

Fireman’s outfit (perlengkapan juru pemadam kebakaran) itu terdiri dari :
• Helm
• Breathing apparatus
• Baju tahan api
• Sarung tangan

2. Alat bantu pelindung pernapasan pompa udara (fresh air breathing apparatus) Alat ini banyak dipakai di kapal karena dapat dipergunakan dengan mudah dan dalam waktu yang lama sekali. 

Dengan pompa udara isap tekan, yang ditempatkan di udara terbuka ( di luar ruangan) udara di tekan melalui selang penghubung kedalam masker (topeng) sampai terdapat kelebihan tekanan udara di dalam topeng tersebut. Kemudian kelebihan tekanan itu dialirkan keluar melalui lobang pengeluaran bagian bawah topeng. 

Dengan demikian didalam topeng selalu mengalir udara bersih yang digunakan untuk pernapasan, sehingga tidak tergantung udara di sekitarnya. Akan tetapi dengan alat ini pemakai kurang dapat bergerak bebas dan jauh, karena terikat oleh selang penghubungnya

3. Alat bantu pelindung pernapasan dengan tabung gas

Peralatan ini termasuk peralatan yang modern, peralatannya cukup rumit namun kemampuannya cukup besar. Selain digunakan untuk tugas-tugas pemadaman alat ini banyak dipakai pada tugas-tugas penyelamatan di bawah air. Terdapat 3 macam alat bantu pelindung pernapasan dengan gas yaitu :
1. Dengan tabung gas yang berisi udara murni
2. Dengan tabung gas yang berisi Oksigen (O2)
3. Kombinasi antara Oksigen dan udara.

Demikian penjelasan mengenai 3 Cara Pemadam Kebakaran Di Atas Kapal dan Berbagai Cara Memadamkan Api ketika terjadi Kebakaran Diatas Kapal

Related : 3 Cara Pemadam Kebakaran Di Atas Kapal

0 komentarmu:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar :

* Tidak boleh mencantumkan link apapun ke dalam komentar.
* No SARA
* Tidak menggunakan kata yang menyinggung perasaan orang lain
* Silahkan Utarakan Pertanyaan Yang ada hubungannya dengan Postingan atau pertanyaan Umum Masuk ke Contact Form