Belajar Dan Berbagi Informasi Dunia Pelayaran

Cara Pemasangan Dunnage Atau Terap Pada Muatan

PEMASANGAN DUNNAGE ( TERAP )

Untuk mencapai maksud melindungi muatan maka harus digunakan pupa yaitu penggunaan kayu untuk melindungi muatan – muatan dalam palka. Secara umum terap ini diartikan sebagai : penyisipan, pemasangan atupun penggunaan benda – benda yang murah ( tikar, sasak, karung goni, terpal, kertas – kertas, plastic, papan – papan, kayu – kayu balok, dll ). Antara muatan dengan bagian – bagian kapal ataupun antara muatan – muatan itu sendiri.

Maksud dari penggunaan terap ini adalah untuk melindungi muatan dari kerusakan akibat :
  1. Cairan ( akibat keringat atau bocoran )
  2. Kondensasi ( pengembunan )
  3. Tekanan
  4. Gesekan
  5. Karat
  6. Panas yang mendadak
  7. Terjandinya pencampuran
  8. Pencurian

Penjelasan :

1. Melindungi muatan dari cairan
Yaitu cairan yang terdapat di palka karena adanya kebocoran dinding lambung, tangki atau tuip mangat tidak kedap air, cairan yang mengalir dari tween deck, kebocoran pada pipa pengisian air tawar, bintk prluh ataupun dari muatan pecah / bocor containernya. Untuk mencegah kerusakan muatan akibat cairan – cairan tersebut, biasanya dipasang penerapan horizontal dan vertical

Penerapan horizontal
Dipasang pada lantai palka, yang merupakan saluran air untuk menuju ke got – got.
Cara penerapan ini ada 2 macam :
  • pada kapal yang mempunyai sumur kemarau dipasang ( side bilge ).
  • Pada kapal – kapal yang demikian penerapan pada lantai kapal, dipasang diagonal ke belakang, yang mulai dari tengah – tenga kapal ( CL ) mengarah ke got mirip kebelakang dengan jarak tertentu. Hal ini dimaksud agar dapat mengalir dan masuk melalui lubang penadah itu. Kemudian diatas terapang pertama itu dipasang lagi penerapan – penerapan lain yang tegak lurus terhadap terapan pertama tersebut.

Pada kapal yang mempunyai sumur kemarau ditengah ( Drainbell ).
  • Oleh karena letak sumur kemarau ini dalam DB serta pada sekat melintang bagian belakang dari palka, maka dengan sendirinya pemasangan terapan pertama harus mengarah muka kebelakang dengan jarak – jarak tertentu. ( CL ). Kemudian terapan kedua barulah tegak lurus terhadapnya, diletakkan diatas terapan pertama tadi.
Penerapan vertical
  • Penerapan ini dipasang tegak sebagai pemisah antara muatan yang berada di pinggir dengan dinding lambung ataupun sekat kedap air melintang. Penerapan ini gunanya untuk menghindarkan muatan bersentuhan dengan bagian – bagian plat kapal, sehingga air ataupun keringat yang mengalir di dinding kapal tidak mengenai muatan.


2. Menghindarkan kondensasi ( pengembunan )
  • Untuk menghindari akibat kondensasi pada muatan, terutama muatan biji – bijian (beras) maka diantara timbunan muatan tersebut, dipasang penerapan khusus yang membentuk terowongan aliran udara bebas. Penerapan demikian disebut : Ventilasi Ventilator atau Rice ventilator yang dipasang dalam interval 5 kaki, sehingga dihubungkan satu lain dari arah kebelakang kesamping kiri / kanan ke atas dan kebawah.

2. Rusak karena Tekanan
  • Untuk menghindari hal ini maka pemasangan penerapan horizontal di atas tip – tiap tumpangan barang – barang ( tier ), sehingga muatan yang berada diatas tidak merusak muatan pada tumpukan yang dibawahnya karena penerapan yang dipasang tadi akan menyamaratakan tekanan yang timbul. Juga pada dinding palka yang agak melengkung hingga muatan – muatan yang berada di pinggir bila kapal berlayar dalam ombak besar, maka muatan tersebut akan membentur kulit lambung dan kemungkinan besar akan rusak karenanya. Oleh karena itu pada bagian lambung yang melengkung tersebut diberi penerapan untuk menghindarkan muatan tadi yang membentur kulit lambung.


3. Rusak karena gesekan
  • Untuk menghindarkan gesekan sesame koli maka dipasang penerapan vertical diantara muatan – muatan tersebut, maupun muatan dinding palka. Kadang – kadang juga ruang antara muatan – muatan disini dengan filler cargo ( muatan kecil seperti rotan ) sebagai pengisi celah kosong antara muatan – muatan. Gaya gesekan tersebut mungking timbul dalam pelayaran dengan ombak besar sehingga karung ataupun karton dari muatan mungkin sobek karena gesekan sesamanya.

4. Rusak karena karat
  • Untuk menghindarkan rusak karena karat maka antara muatan dengan bagian – bagian besi dari kapal, diberi penerapan sehingga muatan – muatan tidak langsung berhubungan dengan besi tersebut mungkin berkarat.

5. Panas yang mendadak / pemanasan sendiri
  • Panas yang mendadak ditimbulkan terutama oleh muatan – muatan bijian ( beras ), dan buah – buahan bila tidak ada sirkulasi aliran udara bebas akan merusak muatan – muatan itu sendiri ataupun muatan – muatan lainnya. Untuk mencegah kerusakan yang ditimbulkan maka dipasanglah penerapan dari jenis Venetian Ventilator.


6.  Terjadinya pencampuran
  • Pencampuran muatan untuk bermacam – macam pelabuhan tujuan, ataupun bagi muatan – muatan yang berada jenisnya, haruslah dicegah dengan pemasangan – pemasangan terap baik horizontal maupun vertical atau suatu penghalang khusus. Seperti toming, shoring dan pracing atau pach dan ale shooring ataupun dengan cara lainnya, misalnya pemberian warna – warna dengan cat, kawat, terpal dua, bagi muatan curah. Dengan adanya pemasangan penerapan yang demikian, maka berbahaya pencampuran tidak ada dan muatan – muatan dalam palka, akan mudah dibongkar pada pelabuhan tujuan masing – masing.


7. Pencurian
  • Mungkin saja muatan yang diangkut selama pelayaran ataupun pada waktu bongkar muat sedang berlangsung, hilang dicuri. Untuk menghindari / mengurangi kemungkinan tersebut, jika muatan tidak dimasukkan dalam container, maka diberi penghalang dari pech dan hale shoring net. Oleh karena muatan – muatan yang ada di kapal menjadi tanggung jawab pihak kapal ( carrier ) maka diperlukan tindakan – tindakan lainnya yaitu:

  • Sebaiknya barang dimuat ditempatkan yang dapat tertutup rapat dan cepat ditimbuni dengan barang lain bila dalam keadaan terbuka.
  • Muatan bongkar sebaiknya dilaksanakan pada siang hari, bila pada malam hari sebaiknya memakai penerangan yang cukup untuk menerangi pada sudut yang gelap.
  • Sediakan penjaga yang baik ( waktu ), atau bila hanya ada penjaga dari darat, perwira kapal ( palka yang bersangkutan ) harus selalu mengontrol tempat itu palkanya dengan teratur.
  • Lobang – lobang peranginan harus ditutup dengan kawat kasa.
  • Bila pekerjaan untuk hari itu selesai, periksa apakah palka sudah ditutup dengan baik dan bila ada muatan dibawah sediakan penjaga khusus untuk itu.
  • Gudang – gudang pos harus terkunci baik dan dalam operasi muat bongkar harus ada seorang perwira yang mengawasinya.


Tags :

Related : Cara Pemasangan Dunnage Atau Terap Pada Muatan

0 komentarmu:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar :

* Tidak boleh mencantumkan link apapun ke dalam komentar.
* No SARA
* Tidak menggunakan kata yang menyinggung perasaan orang lain
* Silahkan Utarakan Pertanyaan Yang ada hubungannya dengan Postingan atau pertanyaan Umum Masuk ke Contact Form