Belajar Dan Berbagi Informasi Dunia Pelayaran

Cara Memuat Dan Pemadatan Muatan Muatan Tertentu Di Kapal

CARA PEMUATAN DAN PEMADATAN  MUATAN – MUATAN TERTENTU 

Muatan karung ( bagged goods )

Yaitu muatan – muatan yang dipack dalam bentuk karung, yang mana karung tersebut dapat terbuat dari bahan :

1. Kertas, misalnya karung untuk semen
2. Plastic, misalnya beras, tepung terigu, dan lain – lain
3. Anyaman dari bahan polyprophene atau jute, misalnya gandum, pupuk, gula dsb.

Ada pula muatan yang dikemas dalam karung sejenis net, seperti karung – karung untuk mengemas kentang, bawang merah, bawang putih, dan muatan lain yang sangat membutuhkan peranginan. Muatan seperti semen, sangat peka terhadap kelembaban udara karena bersifat mengikat uap air dari udara. Muatan sejenis iniharus dikemas dengan karung dari bahan yang benar - benar kedap udara.

Dalam kaitannya dengan bongkar muat, haruslah secara ketat diawasi agar buruh tidak memakai alat – alat bantu muat bongkar dengan alat – alat yang dapat merusak karung, seperti contohnya “ganco”. Apabila harus menggunakan ganco, harus digunakan ganco khusus yang tidak merusak karung.

Secara garis besar, penanganan muatan dari kemasan karung ini dapat mengacu pada pedoman berikut ini :
  • Pemberian terap yang baik. Yaitu untuk menghindari timbulnya keringat, kerusakan karung, dan juga untuk menampung adanya kemungkinan muatan tumpah bila karungnya bocor dan pecah.
  • Karung sebaiknya disusun membujur kapal, dengan jahitan dibagian yang tidak tampak. Memulai pemadatan dari sisi yang sulit dicapai secara tegak ( sistem menyamping ) dan bukan dari bawah keatas, karena ini untuk menghindari kerusakan muatan akibat tertimpa oleh muatan yang lain, dan terinjak oleh buruh. Pada mulut palka adalah bagian yang terakhir. Agar diusahakan supaya muatan tidak menempel pada lambung kapal atau sekat melintang kapal, agar tidak terpengaruh oleh keadaan diluar ruangan ( missalnya ada pemanasan di luar ruangan ).
  • Penyusunan karung sesuai jenis muatan yang ada di dalamnya

Dalam hal penyusunan muatan karung ini ada 2 cara yaitu :

  • Bag on bag : artinya, tiap karung diletakkan diatas karung lainnya. Cara ini baik untuk jenis muatan yang membutuhkan banyak peranginan, tetapi banyak membutuhkan ruang muat, atau mempunyai broken stowage yang besar.
  • On half bag : artinya, tiap karung diletakkan diatas antara dua karung dibawahnya. Cara ini baik untuk diterapkan pada muatan yang tidak banyak membutuhkan peranginan, dan dapat menggunakan ruang muat secara maksimal, atau broken stowagenya kecil.

Untuk muatan yang sangat membutuhkan peranginan, seringkali muatan dalam karung ini dipadat dengan menggunakan “internal ventilation”. Maksudnya muatan dipadatkan secara blok – blok. Misalnya setiap blok terdiri dari beberapa karung, dan tiap blok berjarak beberapa sentimeter. Contohnya adanya pemuatan beras

Muatan dalam kotak / peti dan kerat ( cases and crates )

Peti atau kotak biasanya terbuat dari kayu atau plywood, atau kertas. Peti dengan ukuran besar pada umumnya diberikan “penyangga” untuk sling untuk tempat garpu “fork – lift”, atau serupa dengan palet ( palletes ). Kemasan peti yang asli dengan muatan yang cukup berat, umumnya diberi kekuatan tambahan pada sisi tertentu, dan diberi tanda “sling here”. Berarti sling harus dilewatkan tempat tersebut. Kemasan peti kecil –kecil biasanya diangkat kekapal dengan menggunakan jala – jala muat ( net sling ). Peti – peti sebaiknya dipadatkan dengan arah membujur kapal dan tidak terbalik – balik, sehingga mudah membaca markahnya. Agar diperhatikan bila hendak memuat – muatan peti yang sangat berat, kaitannya dengan kemampuan geladak kapal ( deck load capacity ).

Apabila peti tersebut dari karton, maka dalam pemuatan / pembongkaran dilarang menggunakan ganco, karena saling akan merusak karton. Juga muatan didalamnya. Bahwa pada umumnya muatan yang dikemas dalam peti karton ini mudah terpengaruh kwalitasnya oleh adanya uap air, atau udara lembab ( sensitive from moisture ).

Muatan Drum

Drum biasanya terbuat dari metal, fiber plastic. Sedangkan barel terbuat dari kayu yang diikat dengan pelat – pelat baja. Drum atau barel digunakan untuk memuat barang – barang osir, bahan kimia, bubuk, dan mungkin juga bahan padat. Untuk mengurangi benturan, barel biasanya diberi penahan dibagian luarnya dan diangkat kekapal dengan menggunakan net sling. Sedangkan drum biasanya dipadat pada posisi berdiri dan diangkat dari lantai, dan ukungnya terdapat plat baja yang berbentuk ganco. Apabila drum – drum harus dipadat lebih dari datu tumpukan, maka sebelum meletakkan tumpukan yang kedua dan seterusnya, diangkat tumpukan harus diberi terap berupa plywood, agar drum – drum dapat berdiri dengan tegak dan rata.
Pada tahap akhir pemuatan drum harus lashing yang kuat agar tidak bergerak dan saling berbenturan.

Baal ( bales )

Banyak muatan yang dikemas dalam bentuk baal, seperti :
Kapas, tali atau bahan tali jute, wool, kapuk, textile, kertas, dsb.
Dilihat dari jenis bahannya, banyak baal yang dalam pemuatannya dilarang menggunakan ganco. Ini perlu diperhatikan karena kadang – kadang dari pihak pengiriman barang ( shiper ) tidak memberikan tanda dilarang memakai ganco pada kemasan baal ini.

Muatan dalam tangki dalam ( deep tank cargoes )
Istilah deep tank didapatkan pada kapal – kapal untuk muatan umum, yaitu suatu tangki yang mempunyai tutup besar ( tank lid ) yang dapat dibuka. Selain “man hole” ( tutup tangki kecil untuk lubang lalu orang ).

Fungsi dari deep tank adalah :
  • Untuk memberikan tambahan kapasitas tangki ballast terutama digunakan pada waktu kapal kosong, agar mempunyai stabilitas yang cukup baik, khususnya bila akan menghadapi cuaca buruk. Pada kapal – kapal dengan bangunan tengah, deep tank dibuat didepan dan belakang kamar mesin, sedangkan pada kapal – kapal dengan bangunan, biasanya terletak dibelakang tangki depan ( fore peak tank ).
  • Untuk memuat muatan – muatan cair, seperti : latex, minyak palm, dsb. Dalam resolusi IMO ditegaskan bahwa kapal – kapal yang dibangun sesudah SOLAS 1974 diberlakukan, maka deep tank harus dikelilingi dengan cofferdam, agar apabila bocor, muatan diruang palka sebelahnya tidak tercampur dengan muatan cair dalam deep tank. Selain untuk ballast dan muatan cair, deep tank juga dapat digunakan untuk memuat muatan kering. Oleh karenanya mempunyai tutup tangki ( tank lid ) yang dapat diangkat. Pipa – pipa atau penataan pipa ( piping lines ) dalam deep tank akan terdiri dari :
  • Oleh karena deep tank digunakan untuk muatan kering, maka dalam deep tank akan terdapat pipa – pipa got ( pipa bilga ), pipa sounding, pipa untuk mengukur temperature, pipa CO2 dan pipa untuk sarana peranginan.
  • Untuk keperluan ballast, maka deep tank akan terdapat pipa pengisian ballast dan pipa angin ( air pipe ). Dalam hal ini pipa – pipa lainnya harus ditutup.
Apabila pada deep tank tidak terdapat pipa pengisian ballast, maka cara pengisian ballast dapat dilakukan dengan mengisisnya dengan selang melalui pipa pemadam kebakaran ( fire hydrant ).
Untuk diisi dengan muatan cair, yang penting adalah penataan pipa yang harus seperti pada kapal – kapal tangker, dimana pipa ballast dihubungkan dengan “lines” temperature dan pipa untuk mengukur “ullage”.
Dalam hal deep tank akan digunakan untuk diisi muatan cair, maka tangki harus ditest ( pressure test ) dahulu dan harus diberikan sertifikat oleh seorang sueveyor yang ada ( qualified independent surveyor ).
Test dapat dilakukan dengan :
Udara bertekanan ( air pressure ) : yaitu tangki ditutup rapat, dan pada tangki diberikan watermanometer. Biasanya test ini akan mencapai nilai 8 feet ( 2,5 m ) W.G. ( Water Gauge ), dan dibiarkan W.G. menunjuk angka 8 sampai beberapa saat.

Air bertekanan ( over flow est ) : yaitu dengan mengisi tangki dengan air laut dan dibiarkan tumpah untuk beberapa saat.
Untuk muatan – muatan cair yang memerlukan pemanas, maka deep tank juga harus dilengkapi dengan sistem pemanas yang memadai.

MUATAN KAYU ( LOG ) DI DECK

Muatan kayu gelondong ( log ), khususnya muatan deck, mempunyai pengaruh terhadap daya apung cadangan kapal apabila pemuatannya dilakukan secara benar. Oleh karenanya, bagi kapal – kapal yang memuat – muatan kayu pada decknya, akan diberikan sertifikat khususnya untuk memuat kapal kayu, dan dilambungnya dapat dibuat Pilmsol Mark kapal kayu.
Sesuai dengan Load Line Convention 1966, maka selengkapnya dalam pemuatan kayu di deck diatur dan diuraikan sebagai berikut:
Daya apung cadangan tertentu
Perlindungan bagi keselamatan kapal terhadap / gelombang. Dengan alas an itu kapal yang mengangkut kayu diatas geladak diijinkan untuk mengurangi tinggi lambung bebasnya, dengan catatan bahwa :
1.  Kapal harus memenuhi suatu persyaratan tertentu mengenai bangunannya.
2.  Muatan kayu diatas geladak itu harus memenuhi persyaratan tertentu mengenai pemadatannya.

Kontruksi Kapal
  • Kapal harus memiliki forecastle paling sedikit standard ( table ), serta panjangnya paling sedikit 0,07 X panjang kapal.
  • Kapal harus memiliki tanki dasar berganda sampai petengahan panjang kapal dari depan yang dilengkapi dengan sekat kedap air membujur kapal.
  • Kapal harus dilengkapi dengan kubu – kubu yang lainnya minimal 1 M yang diperkuat bagian atasnya serta diberi penahan dibagian bawahnya dan diberi railing – railing yang kuat dengan tinggi minimal yang sama.
Pemuatan ( Pemadatan )
  • Semua lubang – lubang yang terdapat di geladak atas dimana muatan kayu dipadat harus ditutupi dengan baik serta ventilasi harus benar – benar bebas dari muatan.
  • Sumur – sumur ( wells ) harus dimuati dulu dengan muatan kayu secara membujur hingga penuh setinggi ambang palkanya, lalu diikat sepadat – padatnya dan sebaik – baiknya. Baru bagian atasnya dimuat kayu lagi dengan padat hingga paling sedikit setinggi standart.
  • Penjualan harus benar –benar tidak mengganggu kerja ABK di atas geladak serta tidak mengganggu pandangan dari anjungan untuk bernavigasi.
  • Stabilitas kapal harus diperhatikan, baik selama pemuatan, dalam perjalanan maupun sampai dipelabuhan tujuan dengan mengingat kemungkinan penambahan bobot di geladak akibat penyerapan air ataupun salju.
  • Pelayaran dalam musim winter, tinggi muatan geladak maksimum 1/3 lebar kapal.
  • Bagi kapal yang panjangnya kurang atau sama dengan 250 kaki, tinggi minimum, muatan geladak / sama dengan 6 kaki.

Bagi kapal yang panjangnya lebih besar atau sama dengan 400 kaki, tinggi minimum muatan geladak = 7 ½ kaki.
Bagi kapal yang panjangnya diantara 250 kaki dan 400 kaki, tinggi minimum muatan geladaknya interpolasi antara 6 kaki dan 7 ½ kaki.
  • Tanpa Lumber Certificate : max 5% da CC Capacity
  • Kapal muatan kayu di geladak

Dengan adanya lumber certificate tidak dapat dibuat batas prosentase, hanya disebutkan tinggi muatan kayu:
Tidak menggangu stability
Tidak mengganggu pandangan dari bridge
  • Tapi untuk khusus musim winter ada clausule khusus : tidak boleh lebih dari pada 1,3 beam ( max 1,3 lebar kapal ) tinggi dari pada muatan kayu.
  • Untuk season yang lain, untuk kapal yang L ≤ 250 feet.
  • Untuk kapal L = 400 feet dan lebih, minimum 7 ½ feet
  • Jadi bagi kapal : 250 < L 400, harus diinterpolasi.

Tags :

Related : Cara Memuat Dan Pemadatan Muatan Muatan Tertentu Di Kapal

0 komentarmu:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar :

* Tidak boleh mencantumkan link apapun ke dalam komentar.
* No SARA
* Tidak menggunakan kata yang menyinggung perasaan orang lain
* Silahkan Utarakan Pertanyaan Yang ada hubungannya dengan Postingan atau pertanyaan Umum Masuk ke Contact Form