Belajar Dan Berbagi Informasi Dunia Pelayaran

Metode Pengisyaratan

A. Pendahuluan
Isyarat panggilan umum (atau panggilan untuk stasion yang tidak Kode isyarat internasional memiliki beberapa metode (cara) yang dapat digunakan dalam pelaksanaannya, yaitu antara lain : isyarat bendera , isyarat cahaya, isyarat bunyi, suara manusia, radio telegraphy, radio telephony, isyarat morse. Dalam bab ini akan dijelaskan semua metode diatas satu persatu kecuali isyarat dengan menggunakan suara manusia yang langsung kami jelaskan secara singkat, isyarat dengan menggunakan suara manusia dilaksanakan dengan menggunakan pengeras suara agar dapat terdengar jelas oleh sipenerima berita yang tentunya memiliki jarak yang sangat terbatas bilamana memungkinkan bahasa yang digunakan adalah bahasa yang biasa digunakan baik oleh pengirim berita maupun si penerima tetapi bila timbul kesulitan dalam bahasa, maka kelompok kode isyarat internasional harus dikirim dengan menggunakan tabel ejaan phonetic.( tabel terlampir pada bab lampiran).

B. Isyarat bendera
Secara umum ditentukan bahwa ada satu deretan kibaran bendera yang boleh diisyaratkan pada saat pengibaran . Setiap bendera atau kelompok bendera harus tetap berkibar sampai ada jawaban dari stasion penerima. Apabila pada satu tali bendera diisyaratkan lebih dari satu kelompok, maka kelompok kelompok itu harus dipisahkan dengan tali pemisah (Tackline). Stasion pengirim harus mengibarkan bendera ditempat yang sedemikian rupa sehingga mudah dilihat oleh stasion penerima, dapat dilihat dengan jelas dan bebas dari gangguan asap tebal. Satu set bendera isyarat terdiri dari empat puluh (40 ) buah bendera, yaitu :
a. 26 bendera abjad ( ahjad A s/d Z)
b. 10 bendera angka ( I s/d 0)
c. 3 bendera ular-ular pengganti.
d. 1 bendera ular jawab/pembeda.
Beberapa hal yang harus anda ketahui sehubungan dengan pengisyarat dengan menggunakan bendera :
a. Cara memanggil.
Isyarat identitas (callsign) dari stasion yang dituju dikibarkan bersama isyarat “YP” apabila pengibaran isyarat tanpa isyarat identitas maka panggilan dan berita ditujukan ke sernua stasion dalam jarak penglihatan.
Jika kita ingin mengetahui isyarat identitas stasion lain, maka dapat dikibarkan isyarat sebagai berikut :
a.a ”VF” = Anda harus mengibarkan isyarat identitas anda .
a.b. ”CS” = Apakah nama panggilan atau isyarat identitas kapal (stasion) anda ?
setelah mengibarkan isyarat diatas, anda harus mengibarkan isyarat identitas anda, cara pengibaranya adalah dengan mengibarkan kelompok isyarat : “YO” = Saya ingin berkomunikasi memakai ...................( tabel pelengkap I) dengan kapal yang baringanya ........... Dari saya.
Contoh : YOl = Saya ingin berkomunikasi memakai isyarat bendera
Y02 = Saya ingin berkomunikasi memakai suara manusia (mega phone).
Y03 = Saya ingin berkumunikasi memakai isyarat cahaya
Y04 = Saya ingin berkomunikasi memakai isyarat suara
b. Cara menjawab isyarat.
Semua stasion penerima harus mengibarkan ular jawab (isyarat jawab) setengah tiang segera setelah melihat tiap kibaran stasion pengirim dan menaikkan ke puncak tiang dengan segera apabila isyarat telah dimengerti. Apabila isyarat dari stasion pengirim telah diturunkan, maka ular jawab dari stasion penerima diturunkan sampai setengah tiang kembali hal ini dilaksanakan sampai pengiriman berita berakhir.
c. Cara mengakhiri isyarat.
Stasion pengirim mengibarkan ular jawab segera setelah kibaran terakhir dari isyarat untuk menunjukan bahwa isyarat sudah lengkap. Stasion penerima harus menjawab dengan cara yang sama yaitu dengan mengibarkan ular jawab.
d. Tindakan jika isyarat tidak dimengerti.
Jika stasion penerima tidak dapat membedakan dengan jelas isyarat yang ditujukan kepadanya, maka yang dilakukan adalah menahan ular jawab setengah tiang tetapi jika penerima dapat membedakan tetapi tidak mengerti maksud isyarat yang disampaikan pengirim dapat mengibarkan isyarat sebagai berikut : d.a. “ZQ” = Isyarat anda kelihatan salah, anda harus mengecek dan mengulangi sepenuhnya.
d.b. “ZL” = Isyarat anda sudah diterima, tetapi tidak dimengerti.
e. Penggunaan ular-ular pengganti.
Ular penganti digunakan untuk menggantikan bendera isyarat yang sama, baik bendera huruf maupun ular angka diulangi satu kali atau lebih dalam kelompok yang sama, jika dikapal hanya terdapat satu set bendera isyarat ular penganti pertama selalu mengulangi bendera isyarat yang teratas dalam kelompok yang sama, ular pengganti kedua selalu mengulangi bendera isyarat kedua dalam kelompok yang sama, ular pengganti ketiga selalu mengulangi bendera isyarat ketiga dalam kelompok yang sama, dihitung dari atas tidak pernah ular pengganti dapat digunakan lebih dari satu kali dalam kelompok yang sama. Ular jawab apabila digunakan sebagai isyarat decimal harus diabaikan dalam penentuan urutan dalam penggunaaan ular pengganti.
Contoh :
- Isyarat VV, harus dibuat sebagai -berikut :
V
Ular pengganti pertama.
- Angka “1100”
1
Ular pengganti pertama
0
ular penganti kedua
isyarat
L 2330 harus dibuat sebagai berikut
L
2
3
Ular penganti kedua
0
dalam hal ini, ular penganti kedua mengikuti ular angka dan ia hanya dapat mengulangi angka dalam kelompok yang sama.
f. Cara mengeja.
Nama nama dalam berita dari isyarat harus di eja dengan bendera huruf .
Isyarat YZ = “kata-kata yang berikut ini adalah dalam bahasa biasa ( lazim) dapat digunakan jika perlu
g. Pengunaan ular pembeda oleh kapal perang
Apabila kapal perang ingin berkomunikasi dengan kapal niaga ia harus mengibarkan ular pembeda dalam posisi yang jelas kelihatan, dan berkibar selama isyarat dibuat.

B. Isyarat cahaya dan isyarat bunyi.
Untuk isyarat cahaya dan isyarat bunyi symbol morse untuk abjad/huruf, angka dan lain lain dinyatakan dengan titik (dot) dan garis (dash) yang dinyatakan dalam bentuk tunggal atau kelompok.
Tenggang waktu diantara titik-titik, garis-garis dan kombinasi titik garis satu sama lainnya diatur sebagai berikut :
a. sebuah titik ditetapkan sebagai satu unit
b. sebuah garis setara dengan tiga unit.
c. Tenggang waktu antara atau satu tanda dengan tanda lain sama dengan satu unit. antara dua simbol yang lengkap sama dengan tiga unit. Antara dua kata atau kelompok sama dengan tujuh unit
Dalam isyarat cahaya dan isyarat bunya, pada umunya harus memenuhi instruksi yang berlaku disini. cara yang paling baik untuk menghindari, yaitu membuat titik agar lebih pendek ditetapkan. Standar perbandingan isyarat cahaya dinilai empat puluh huruf tiap menit perincian instruksi-instruksi untuk isyarat cahaya dan isyarat akan kita perinci sebagai berikut :

B.A. Isyarat cahaya
Isyarat yang dibuat dengan cahaya dibagi dalam bagian bagian sebagai berikut :
a. Panggilan (call). Terdiri dari panggilan umum atau isyarat identitas dari stasion yang dipanggil ini dijawab dengan isyarat jawab.
b. Perkenalan (Identity) Stasion pengirim membuata isyarat DE diikuti oleh isyarat identitas atau namanya. ini akan diulangi kembali oleh stasion penerima yang kemudian mengisyaratkan identitas atau namanya, stasion pengirim juga mengulangi kembali isyarat identitas atau nama dari stasion penerima.
c. Isi berita (text) terdiri dari bahasa lazim atau kelompok kode. Apabila kelompok kode digunakan, maka harus didahului oleh isyarat YU. Kata kata dari bahasa lazim mungkin juga ada di dalam isi berita, apabila isyarat yang mencakup nama , tempat dan sebagainya. Penerima dari tiap tiap kata atau kelompok ditunjukan dengan isyarat T.
d. Penutup (ending). Terdiri dari isyarat penutup AR yang dijawab dengan R.
Apabila seluruh isi berita dalam bahasa Lazim, maka mengikuti prosedur yang sama. Panggilan dan perkenalan dapat ditiadakan apabila dua stasion sudah melakukan komunikasi dan sudah saling menukar isyarat. Daftar isyarat prosedur untuk pengirinman dengan isyarat cahaya adalah sebagai berikut:

AA AA AA dan seterusnya

EEEEEE dan seterusnya

AAA

TTTT

T Panggilan untuk kapal yang tak dikenal atau panggilan umum
Tanda hapus

Titik habis atau persepuluhan

Tanda j awab

Kata atau kelompok telah diterima.

a. dikenal) AA AA AA dan seterusnya, dibuat, dibuat untuk menarik perhatian apabila ingin berisyarat atau kepada semua stasion yang isyarat identitas atau namanya tidak diketahui apabila ingin berisyarat kepada semua stasion dalam jarak visual isyarat atau kepada sebuah stasion yang isyarat identitas atau namanya tidak diketahui, panggilan dilakukan tanpa terputus sampai ada jawaban dari stasion yang dituju.
b. Isyarat tanda jawat TTTT dan seterusnya, dibuat untuk menjawab panggilan dan diteruskan sampai stasion pengirim berhenti memangil, pengiriman diawali isyarat DE yang diikuti nama atau isyarat identitas dari stasion pengirim.
c. Huruf “T” dibuat untuk menunjukan penerimaan dari setiap kata atau kelompok.
d. Isyarat tarida batal EEEEEE dan seterusnya, digunakan untuk menunjukan bahwa kelompok atau kata terakhir yang sudah diisyaratkan tidak benar, ini dijawab dengan isyarat tanda hapus. Apabila menjawab, stasion pengirim akan mengulangi pengisyaratkan kata atau kelompok dengan betul dan melanjutkan pengiriman.
e. Isyarat tanda ulang RPT digunakan sebagai berikut :
e.a. Oleh stasion pengirim untuk menunjukan bahwa ia akan menugulangi (saya ulangi). Jika RPT tidak diikuti dengan segera pengulangan, maka isyarat harus ditafsirkan bahwa sebagai suatu permohonan kepada stasion penerima untuk mengulangi isyarat yang telah diterima (ulangi apa yang anda sudah terima )
e.b. Oleh stasion penerima, suatu permohonan kepada stasion pengirim agar mengulangi isyarat yang telah dikirim (ulangi apa yang sudah anda kirim)
ec. Isyarat tanda ulang khusus AA, AB, WA, WB, dan BN disediakan buat stasion penerima. Dalam setiap hal mereka dapat membuatnya segera sesudah isyarat tanda ulang RPT.
Contoh :
RPT AB KL = ulangi semua sebelum KL.
RPTBN “boats” ” survivor” = Ulangi semua diantara kata boats dan survivors.
e.d.. Jika isyarat tidak (mengerti atau apabila pengiriman tidak jelas, maka isyarat tanda ulang tidak digunakan ulang tidak digunakan.
Stasion penerima harus membuat isyarat tersendiri dari kode. Sebagai
contoh “Isyarat anda sudah diterima, tetapi tidak dimengerti
f. Penerima ini pengulangan yang benar ditunjukan dengan isyarat OK. Isyarat yang sma mungkin dipergunakan sebagi jawaban untuk membenarkan suatu pertanyaan.
Isyarat tanda penutup AR dibuat dalam semua hal untuk menunjukan berakhirnya suatu isyarat atau berakhirnya suatu pengiriman. Stasion penerima menjawab dengan isyarat R yang atinya sudah daterima atau saya terima isyarat yang
h. Stasiun pengirim membuat isyarat CS apabila membutuhkan nama atau isyarat identitas stasion penerima.
i. Isyarat tunggu atau isyarat periode AS digunakan sebagai berikut :
i.a. Apabila dibuat tersendiri atau sesudah berakhirnya suatu isyarat, itu menunjukan bahwa stasion lain harus menunggu komunikasi selanjutnya ( Isyarat tunggu ).
i.b. Apabila disisipkan diantara kelompok, itu menunjukan pemisah antara kelompok (isyarat periode) untuk mencegah kekeliruan.
j. Isyarat C harus dibuat untuk menunjukan benarnya suatu pernyataaan atau membenarkan suatu isyarat pertanyaan; isyarat RQ harus dibuat untuk menunjukan suatu pertanyaaan, untuk menunjukan suatu pernyataan negative, isyarat N dibuat untnk isyarat visual atau isyarat bunyi dan isyarat NO harus dibuat untuk suara manusia atau pengiriman dengan radio.
k. Apabila isyarat N atau NO dan RQ digunakan untuk merubah isyarat affirmative menjadi pernyataan negative atau menjadi suatu pertanyaan, tidak mutlak harus dikirim sesudah isyarat utama.
Contoh :
CY N (atau NO yang telah disediakan “Sekoci - sekoci tidak datang kepada anda.
CWRQ+ Apakah sekoci / rakit ada diatas kapal ?
Isyarat C,N atau NO dan RQ tidak dapat untuk isyarat huruf tunggal.

B.B. Isyarat bunyi.
Sehubungan sifat dari peralatan yang digunakan (suling serine, slompret kabut dan sebagainya) Isyarat bunyi perlu dilakukan dengan pelan. Akan tetapi kesalahan pengisyaratan dengan bunyi adalah suatu hal yang menimbulkan kebingungan yang serius dilaut. Oleh karena itu isyarat bunyi dalam kabut, harus dikurangi seminim mungkin . isyarat kecuali isyarat huruf tunggal harus digunakan hanya dalam keadaaan sangat mendesak dan tidak boleh sekali kali dalam alur pelayaran ramai.
Isyarat bunyi ini haruslah dibuat secara pelan dan jelas. isyarat tersebut boleh diulanggi jika perlu, tetapi pada selang waktu yang cukup panjang untuk menyakinkan bahwa tidak ada keraguan yang dapat timbul dan tidak terjadi kesalahan isyarat huruf tunggal terhadap kelompok isyarat dua huruf. Para nakhoda diperingatkan bahwa isyarat huruf tunggal dari kode yang diberi tanda (*) bila dibuat dengan isyarat bunyi, hanya boleh dibuat sesuai dengan permintaaan peraturan internasional tentang pencegahan tubrukan dilaut. Aturan ini juga dibuat untuk isyarat huruf tungggal Yang semata mata dilengkapi untuk digunakan antara kapal pemecah es dengan kapal yang ditolong.

B.C. Radiotelephony dan radio telegraphy.
Komunikasi dengan mengunakan sarana radio telegraphy maupun tewephony haruslah mengikuti aturan dan radio regulatioin yang dikeluarkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang telah disahkan pemberlakuannya oleh IMO.
Pada radio telegraphy komunikasi dilakukan menggunakan kode morse melalui sarana radio, kode morse tersebut berupa angka dan hurup yan harus di eja sesuai denga daftar ejaan yang telah ada ( terlampir).
Pada radio telephony sebaiknya mengunakan bahasa yang lazim dalam hal ini bahasa internasional (bahasa inggris) tetapi apabila timbul kesulitan dalam bahasa pergunakanlah kode isyarat internasional yang tentunya harus memperhatikan peraturan peraturan radio dan ITU, jika penggunaaan kode isyarat dilakukan harus diperhatiakan bahwa huruf dan angka dieja sesuai dengan daftar ejaan.

Prosedur berisyarat dengan menggunakan radio telephony:
a. Apabila stasion pantai dan stasion kapal di panggil, isyarat identitas ( call sign) atau nama harus dipergunakan.
b. Cara memanggil.
Panggilan terdiri dari
- Call sign atau nama dari stasion yang dipanggil, tidak lebih dari tiga kali pada setiap pangilan.
- Kelompok DE ( Delta Echo)
- Call sign atau nama dari stasion yang memanggil tidak lebih dari tiga kali untuk setiap panggilan.
c. Nama yang sulit dari stasion-stasion haruslah dieja sesuai daftar ejaan. jika komunikasi telah berlangsung untuk menyebut call sign atau nama tidak perlu dikirim lebih dari satu kali.
d. Jawaban dari panggilan yang diterima :
- Call sign atau nama dari stasion yang memanggil, tidak lebih dari tiga kali.
- Kelompok DE (Delta Echo).
- Call sign atau nama dari stasion yang dipanggil, tidak lebih dari tiga kali.
e. Panggilan kepada stasion keliling.
Kelompok CQ (Charlie Quebek) akan digunakan, tetapi tidak lebih dari tiga kali pada setiap panggilan.
f. Agar supaya untuk menunjukan bahwa berikut ini adalah kelompok kode dari kode isyarat internasional, maka kata INTERCO harus disisipkan. Kata kata dari bahasa lazim boleh juga ada dalam berita apabila meliputi nama-nama , tempat-tempat dan sebagainya. Dalam hal ini kelompok YZ (Yankee Zulu) harus disisipkan jika perlu.
g. Jika stasion yang yang tidak dapat menerima berita dengan segera, maka ia harus mengirim isyarat AS ( Alfa Sierra), dengan penambahan lamanya waktu menunggu dalam menit, jika mungkin.
h. Penerimaan dari suatu pengiriman ditunjukan dengan.isyarat R( Romeo)
i. Jika pengiriman harus diulangi semuanya atau sebagian, isyarat RPT (Romeo Papa Tanggo) harus digunakan, jika perlu dilengkapi dengan :
- AA (Alfa Alfa) = all after (semua sesudah)
- AB (Alfa Bravo) = all before(semua sebelum)
- BN (Bravo November) = All between ...and... (semua diantara ...dan...)
- WA (Whiskey Alfa) = word or group after ...(kata atau kelompok sesudah... )
- WB (Whiskey Bravo) = word or group before... ( kata atau kelompok sebelum ... )
j. Akhir dari suatu pengiriman ditunjukan dengan isyarat AR (Alfa Romeo)..

D. Isyarat morse dengan bendera tangan atau lengan.
Sebuah stasion yang hendak berhubungan dengan stasion yang lain dengan isyarat morse dengan bendera tangan atau lengan boleh menunjukan permintaaanya dengan mengirimkan isyarat K1 kepada stasion tersebut dengan berbagai cara. Isyara panggilan AA AA AA boleh dibuat sebagai penggantinya.
Pada penerimaaan pangilan stasion penerima harus memberikan isyarat jawab atau jika tidak dapat berkomunikasi dengan cara ini, harus dijawab dengan isyarat YSl dengan berbagai cara yang digunakan.
Isyarat panggilan AA AA AA dan isyarat T harus digunakan oleh stasion pengirim dan stasion sitertuju.
Biasanya kedua lengan harus digunakan untuk pengiriman dengan cara ini, tetapi dalam hal dimana timbul kesulitan atau tidak mungkin dapat dilakukan dengan satu lengan.
Semua isyarat akan diakhiri dengan isyatrat AR

Related : Metode Pengisyaratan

0 komentarmu:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar :

* Tidak boleh mencantumkan link apapun ke dalam komentar.
* No SARA
* Tidak menggunakan kata yang menyinggung perasaan orang lain
* Silahkan Utarakan Pertanyaan Yang ada hubungannya dengan Postingan atau pertanyaan Umum Masuk ke Contact Form